Pemanfaatan Enceng Gondok Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Bonang

Authors

  • Khoirun Niam STAI Islamic Centre Demak, Indonesia Author
  • Dita Kurniawati STAI Islamic Centre Demak, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.60023/y9n6v208

Keywords:

Enceng, Gondok, Pemberdayaan, Masyarakat

Abstract

Penelitian ini yang bertujuan untuk suatu pemberdayaan masyarakat melalui budidaya enceng gondok. Salah satu cara untuk mensukseskan pembangunan yang ada di Desa Kembangan, yaitu dengan cara meningkatkan pendapatan desa. Besar kecilnya pendapatan oleh desa tergantung strategi yang dilakukan oleh desa dalam mengelola. Tingkat perekonomian yang rendah masyarakat yang membuat pemerintah desa tergerak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan enceng gondok. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana proses dari pemberdayaan masyarakat dengan cara pemanfaatn enceng gondok yang dilakukan oleh kelompok masyarakat desa Kembangan. Serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok masyarakat melalui pemanfaatan enceng gondok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian yaitu, pengelola, tenaga kerja, dan masyarakat desa. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan proses pemberdayaan masyarakat melalui pemanfatan enceng gondok yang dilakukan oleh kelompok masyarakat desa dengan beberapa tahap, penyadaran terhadap lingkungan, pengkapasitasan, dan evaluasi. Faktor pendukung yang dilakukan oleh masyarakat adalah banyaknya enceng gondok, pemasaran yang mudah, meningkatkan perekonomian masyarakat. Sedangkan faktor penghambat adalah faktor cuaca, kurangnya sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta pembuatan yang sulit sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Downloads

Published

2025-04-13

Issue

Section

Articles

How to Cite

Pemanfaatan Enceng Gondok Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Bonang. (2025). Journal of Community Research & Engagement, 2(1), 01-12. https://doi.org/10.60023/y9n6v208