MANAJEMEN PENDIDIKAN MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PRIMA KEPOLISIAN MELALUI PERUBAHAN MIND SET DAN CULTURESET Studi Kualitatif Pada Proses Pendidikan di LEMDIKLAT POLRI Bagian Terbitan EKMABIS Edisi 1
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Jaminan konstitusional atas peran Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri memungkinkan untuk berkembang, baik jumlah maupun mutunya. Tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Mengambil kasus Setukpa Polri Sukabumi sebagai salah satu pusat Pendidikan Pengembangan Umum (Dikbangum) Perwira Polri di Indonesia, membuktikan bahwa kentalnya komitmen elit organisasi, kejelasan visi dan misi organisasi, pengalaman sejarah, dan kemampuan finansial untuk membangun sistem pendidikan, belum mampu merubah “Mind Set” dan “Culture Set” anggota, meskipun telah mereformasi internal dan berumur hampir seabad, prestasi layanan prima kepolisian pada masyarakat di Indosesia masih belum optimal. Tertarik oleh kondisi tersebut, penelitian ini difokuskan kepada manajemen pendidikan di Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri Jakarta serta Pelayanan prima kepolisian di Setukpa Polri Sukabumi, tentang : Perubahan “mind set” dan “culture set” polri, serta perbaikan mutu pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat. Penelitian ini menemukan beberapa hal. Pertama, Manajemen pendidikan tentang nilai–nilai yang dikembangkan beserta arah dan kebijakan pendidikan oleh Lemdiklat Polri Jakarta perlu diselaraskan dengan Sistem Pendidikan Nasional,, Kedua : visi, etos kerja, dan administrasi pendidikan yang diimplementasikan belum teraktualisasi secara cerdas ke dalam upaya dan kapasitas ketauladanan unsur pimpinan yang cocok untuk perubahan. Ketiga, nilai-nilai budaya organisasi polri belum sepenuhnya ditransformasi menjadi faktor-faktor penguat dan kohesivitas budaya anak didik. Keempat, perbaikan mutu pelayanan prima kepolisian berfokus pada peningkatan mutu proses pembelajaran, tetapi upaya tersebut belum disadari sebagai program by design sehingga kejelasan dan capaian targetnya seringkali tidak terukur.